Kreasi dan inovasi para ilmuwan tidak ada habis-habisnya, para ilmuwan berencana akan membuat matahari sendiri di bumi. Ilmuwan akan membuat matahari di bumi dalam beberapa bulan ke depan dengan menggunakan laser terbesar di dunia berukuran tiga kali lapangan sepak bola Amerika. Laser di Lawrence Livermore National Laboratory di California ukurannya kurang lebih sama dengan tiga lapangan football Amerika, dan mereka yang bertugas di laboratorium tersebut tidak bercanda ketika mereka mengatakan akan menciptakan matahari kecil dalam beberapa bulan ke depan.
Sejumlah ilmuwan akan membuat matahari di bumi dalam beberapa bulan ke depan dengan menggunakan laser terbesar di dunia yang berukuran tiga kali lapangan sepak bola Amerika. Laser di Lawrence Livermore National Laboratory di California ukurannya kurang lebih sama dengan tiga lapangan football Amerika, dan mereka yang bertugas di laboratorium tersebut tidak bercanda ketika mereka mengatakan akan menciptakan matahari kecil dalam beberapa bulan ke depan.
Proyek tersebut disebut National Ignition Facility yang akan menemukan sumber rahasia dari produksi energi yakni fusi nuklir, reaksi energi tinggi yang secara teoritis akan menghasilkan energi tidak terbatas bagi kemanusiaan. Laboratorium berharap bisa membelah cahaya menjadi 192 cahaya kecil, lalu menembak mereka dalam target kecil terbungkus emas yang bahkan lebih kecil dari kuku jari.
Panas dari laser akan meleburkan isotop menjadi satu dalam sebuah reaksi 100 juta derajat Celcius, lima kali lebih panas dari inti matahari. Ada potensi bahaya radioaktif ringan, tetapi laboratorium membungkus fasilitas dengan dinding beton dengan ketebalan sekitar 2 meter.
Tetapi jika penggabungan isotop berhasil hasilnya sangat luar biasa, matahari kecil tersebut akan mengeluarkan energi yang cukup untuk menyuplai energi ke seluruh bumi. Maka dari itu, sekitar tenaga 200 triliun per detik bisa dikeluarkan. “Fusi energi merupakan sumber energi paling fundamental di alam,” ujar Manajer Proyek Bruno Van Wonterghem.
Sejumlah ilmuwan akan membuat matahari di bumi dalam beberapa bulan ke depan dengan menggunakan laser terbesar di dunia yang berukuran tiga kali lapangan sepak bola Amerika. Laser di Lawrence Livermore National Laboratory di California ukurannya kurang lebih sama dengan tiga lapangan football Amerika, dan mereka yang bertugas di laboratorium tersebut tidak bercanda ketika mereka mengatakan akan menciptakan matahari kecil dalam beberapa bulan ke depan.
Proyek tersebut disebut National Ignition Facility yang akan menemukan sumber rahasia dari produksi energi yakni fusi nuklir, reaksi energi tinggi yang secara teoritis akan menghasilkan energi tidak terbatas bagi kemanusiaan. Laboratorium berharap bisa membelah cahaya menjadi 192 cahaya kecil, lalu menembak mereka dalam target kecil terbungkus emas yang bahkan lebih kecil dari kuku jari.
Panas dari laser akan meleburkan isotop menjadi satu dalam sebuah reaksi 100 juta derajat Celcius, lima kali lebih panas dari inti matahari. Ada potensi bahaya radioaktif ringan, tetapi laboratorium membungkus fasilitas dengan dinding beton dengan ketebalan sekitar 2 meter.
Tetapi jika penggabungan isotop berhasil hasilnya sangat luar biasa, matahari kecil tersebut akan mengeluarkan energi yang cukup untuk menyuplai energi ke seluruh bumi. Maka dari itu, sekitar tenaga 200 triliun per detik bisa dikeluarkan. “Fusi energi merupakan sumber energi paling fundamental di alam,” ujar Manajer Proyek Bruno Van Wonterghem.
Jika sukses, laboratorium berharap proyek yang telah berjalan selama 5 tahun akan mengantarkan keluaran energi yang bisa digunakan selama 20 tahun. “Ada sesuatu yang bisa diceritakan kepada anak dan cucu nantinya,” ujar Van Wonterghem.