6 Kebiasaan yang Membuat Anda Susah Menjadi Kaya
Mike Litman adalah pelatih sukses yang menulis buku luar biasa “percakapan dengan milyuner”. Sebuah buku yang mengupas kenapa kebanyakan orang tidak bisa kaya. Ia meneliti bagaimana cara menjadi kaya dengan melakukan wawancara dengan para milyuner yang kaya karena usaha sendiri (bukan karena warisan). Setelah Mike melakukan wawancara, beliau menemukan, ada beberapa rahasia yang membuat para milyuner itu kaya raya sementara yang lain sibuk berjuang. Ternyata langkah-langkah yang dilakukan milyuner itu sangat sederhana. Tapi sederhana bukan berarti anda tidak harus bayar harga dan prosesnya.
1. Mengabaikan uang kecil.
Mike Litman |
1. Mengabaikan uang kecil.
Hanya karena gaji kita jutaan maka kadang kita menyepelekan uang kecil, padahal uang kecil yang terkumpul akan menjadi uang besar. Ada baiknya kita membuat tempat penyimpanan uang-uang receh seperti sebuah toples atau semacamnya. Setelah beberapa waktu uang kecil itu akan terkumpul menjadi banyak, dan banyak hal yang bisa digunakan dengan uang itu.2. Bermental bossy.
Ada kalanya karena malas melakukan sesuatu kita menyuruh orang lain untuk ini-itu walaupun kita harus mengeluarkan tips. Seperti menyuruh office boy di kantor untuk membelikan makan siang dengan upah beberapa ribu. Padahal kalau kita mau melakukannya sendiri kita akan bisa menghemat beberapa ribu itu.3. Tidak menjaga pengeluaran.
Adalah hal yang wajar saat gaji mulai merambat naik, kita cenderung untuk menaikkan juga standar pengeluaran. Misalnya setelah terbiasa dengan sepeda motor, seiring kenaikan karir kita mulai membidik kendaraan beroda empat. Keinginan tersebut seharusnya bisa kita tekan, dengan cara mengalihkan selisih uang tambahan kenaikan gaji tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya adalah dengan cara menambah persentase uang yang ditabung, dan juga investasi.4. Takut bila dicap pelit.
Yang harus diingat adalah, hemat itu tidak sama pelit. Begitu telitinya kita untuk mengurus kembalian uang receh itu bukan pelit. Kita tidak boleh mengabaikan uang kembalian pembelanjaan walau hanya sebesar Rp500,- sebab, selisih uang tersebut tetap memiliki arti, dan merupakan hak kita. Bahkan, menurut tinjauan agama adalah sesuatu yang berdosa jika kita menyia-nyaikan uang kecil itu karena itu merupakan bagian dari rejeki kita yang diberikan Tuhan.5. Tidak berinvestasi.
Berapapun penghasilan per bulan kita, selalu sisihkan sekian persen untuk investasi. Dengan laju inflasi yang meningkat setiap tahun, menyimpan uang di tabungan atau deposito pada akhirnya hanya akan membuat uang kita tergerus inflasi. Satu-satunya jalan keluar adalah dengan berinvestasi, maka mulailah berinvestasi sesegera mungkin. Investasi tidak harus dengan nominal yang besar, tetapi yang terpenting adalah konsisten. Kita bisamemilih instrumen investasi yang sesuai dengan karakter dan profil risiko kita.6. Terjebak pada kartu kredit.
Adalah sangat tidak bijaksana untuk tergantung pada kartu kredit terutama saat sedang tidak punya uang. Berbelanja dengan kartu kredit saat tidak punya uang adalah tanda-tanda kita mendekati kebangkrutan. Kartu kredit sebaiknya hanya dipakai sesuai dengan proporsi, yaitu sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai. Artinya, kita memang mempunyai uang, tapi karena faktor keamanan dan kepraktisan, menggunakan kartu kredit.
0 komentar:
Post a Comment